keyakinaniman klasik sebagaimana yang disuarakan oleh augustinus memberi jawaban demikian: gereja di mana kini harus menampilkan diri sebagai komunitas yang bekerja dalam kata dan perbuatan untuk
Jawaban4.2 /5 306 prinzyeol08 gereja perdana yaitu membagi-bagikan,memecah-mecahkan roti. lalu gereja sekarang mengikuti tradisi dari gereja perdana yang diturunkan kepada gereja sekarang. bedanya,gereja sekarang memecah-mecakan roti dan di sebut perayaan ekaristi ah benar gak kasih aku like juga lah gak benar
SEJARAHGEREJA MULA-MULA. Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberikan perintah kepada para murid-Nya untuk pergi ke Yerusalem dan menunggu di sana sampai Roh Kudus dicurahkan ke atas mereka. Dengan kuasa yang diberikan Roh Kudus itu Yesus berjanji akan memperlengkapi murid-murid-Nya untuk menjadi saksi-saksi, bukan hanya di Yerusalem tapi juga
SemuaGereja mempunyai garis besar, ajaran dan prinsip yang tidak jauh berbeda, karena Gereja yang baik adalah gereja yang benar-benar mendasari kokohnya gereja dengan ajaran Alkitab yang akan menuntun kita ke jalan yang selalu dikasihi-Nya.
GerejaRaya (bahasa Latin: Ecclesia Magna) adalah istilah yang digunakan di dalam historiografi Kristen perdana sebagai sebutan bagi Gereja pada kurun waktu tahun 180 sampai tahun 313, yakni jangka waktu antara agama Kristen purba sampai dengan legalisasi agama Kristen di Kekaisaran Romawi, kurang lebih sama dengan kurun waktu yang sekarang disebut zaman Ante-Nikea.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Cara Hidup Gereja Modern Dalam Kehidupan Masa Kini dan Masa Depan. Bila dibandingkan dengan sejarah gereja mula-mula seperti cara hidup mereka diceritakan dalam Kisah Para Rasul 432-35; Cara hidup gereja di zaman modern cukup jauh berbeda saat ini. Terutama dalam hal cinta, di mana Gereja awal adalah satu-of-a-kind, semua waktu percaya, yang semuanya milik bersama-sama, sehingga mereka hidup dalam rahmat berlimpah dan tidak ada yang kekurangan mereka. Cara di mana kehidupan gereja hari ini tak terbantahkan, itu juga penuh dengan kasih, tetapi ada beberapa perubahan yang membedakan kasih Jemaat Gereja awal dengan Jemaat Gereja hari ini. Sebagai contoh, perbedaan dalam masalah yang dihadapi oleh Gereja awal dengan gereja postmodern, perbedaan dalam kehidupan sehari-hari anggota gereja, waktu dan perbedaan demografis, dan perbedaan lainnya. Cara hidup pertama dari jemaat yang digambarkan dalam Alkitab adalah suatu cara hidup yang harus dibayangkan oleh jemaat hari ini. Tetapi pada Apakah cara hidup gereja saat ini lebih baik, atau lebih buruk, atau sebanyak cara kehidupan Gereja awal perlu dilihat dari berbagai sudut pandang. Namun, setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pada artikel ini kita akan berbicara tentang bagaimana untuk hidup sebuah gereja modern. 1. Masalah yang dihadapi oleh gereja gereja modern Tantangan dari Gereja sekarang berbeda dari tantangan Jemaat Gereja awal. Ini menuntun pada beberapa hal dari jalan kehidupan dari Jemaat Gereja awal, tidak cukup relefan, atau sulit dilakukan oleh gereja gereja hari ini. Berikut adalah beberapa masalah yang muncul dalam kehidupan Jemaat Gereja modern Sikap individualis yang muncul di beberapa anggota Jemaat. Tidak seperti Gereja awal, yang merupakan salah satu yang pertama dan sama, dan membuatnya menjadi milik bersama, di gereja modern ada sikap individualis yang mengurangi hubungan simpati empati antara Jemaat. Tidak jarang mengakibatkan satu gereja dengan yang lain tidak bersatu, berjalan sesuai dengan pengertiannya sendiri. Jadi tidak ada kesatuan dimana antarjemaat membangun satu sama lain, untuk tetap bersandar pada Kristus. Teknologi modern yang terus berkembang dikatakan lebih dekat ke kejauhan, tetapi untuk tetap dekat. Hal ini juga sangat berpengaruh dalam kehidupan Jemaat Gereja baca kebaktian singkat Kekristenan. Buatlah Jemaat sibuk dengan dunia maya, jadi malah membuatnya menjauh dari Jemaat dekat. Untuk mengurangi waktu bersekutu antar-jemaat, sehingga kurangnya persatuan dan penguatan Jemaat modern. Tuntutan hari ini untuk pekerjaan meningkat, membuat gereja modern waktu banyak disita oleh masing-masing karya. Jadi adalah mungkin untuk bersekutu dengan para saudara, bahkan mereka mengalami kesulitan untuk menyisihkan waktu bagi keluarga atau untuk pribadinya sendiri. Dengan demikian keabsahan Jemaat tidak dibangunkan, karena hubungan antara Jemaat tidak cukup dekat. Seringkali Jemaat datang ke tempat beribadah hanya sebagai rutinitas, untuk memenuhi kewajiban keagamaan. Tidak menyadari perlunya saling menguatkan satu sama lain, dan saling membantu di antara Jemaat Gereja. Perbedaan dalam tingkat kekayaan antara jemaat dan lain-lain juga merupakan masalah. Sering kali ketika gereja yang lebih kaya ingin memperkuat persatuan dengan gereja yang kurang mampu, gereja yang kurang mampu merasa lebih berani dan bukannya menjauhkan diri. Demikian pula, sebaliknya, terkadang ada Jemaat yang kurang mampu memperkuat kesatuan dengan jemaat yang kaya, jemaat yang kaya takut bahwa gereja yang kurang mampu ingin mengambil MANFA dari kekayaannya, ketika tidak demikian. 2. Relevansi jalan gereja mula-mula dengan cara hidup gereja modern Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masalah yang dihadapi oleh Gereja Gereja awal berbeda dengan masalah yang dihadapi Jemaat Gereja modern. Waktu dan demografi kehidupan Gereja awal juga berbeda, sehingga hidup kembali dari Gereja Gereja awal dalam kehidupan gereja gereja yang modern perlu dipertimbangkan, dilihat dari berbagai sudut. Dari konteks demografi, jemaat pertama datang dari bangsa yang sama, yakni Yahudi dan agama yang sama yang merupakan Judaisme baca Bagaimana memasukkan Kisten. Selain itu, sebagian besar jemaat berada di satu tempat yang tidak terlalu jauh, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk berkumpul. Dari konteks penderitaan yang dihadapi, Gereja awal sama-sama mengalami penganiayaan yang luar biasa. Mereka dikucilkan oleh orang Yahudi lain yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus, juga oleh orang Roma yang menjajah mereka. Diskriminasi yang diterima oleh Gereja awal terjadi di berbagai bidang, termasuk dalam hukum dan ekonomi, dipecat dari pekerjaan atau rumit dalam perdagangan misalnya. Justru itu, Jemaat awal mempunyai paksaan kepada Bersat, yang dimanifestasikan dalam membagi kekayaan satu bahan. Dalam konteks pemimpin gereja Authority, Gereja awal dipimpin langsung oleh para rasul. Keunikan yang tidak akan diulang di era modern seperti sekarang ini. 3. bagaimana menjalankan Gereja Gereja yang gereja modern dapat diterapkan Beberapa hal dalam kehidupan Gereja awal mungkin tidak relevan untuk dilakukan saat ini, seperti berkumpul bersama setiap hari dan saling berbagi harta milik orang lain sebagai milik bersama dibaca Bertobatlah umat Kristen. Tetapi beberapa hal keagamaan di bawah ini adalah contoh dari Jemaat awal yang sekarang diterapkan dalam cara hidup gereja modern Rasa kerinduan dan kehausan bagi Allah, firman-Nya akan. Agar para anggota Jemaat Gereja diimbau untuk melakukan pelayanan yang tulus dan sukarela dari gereja. Berdoa, sementara teduh, membaca firman Allah dengan tekun didorong oleh rasa rindu untuk lebih dekat, lebih untuk mengenal Allah. Semangat untuk berkumpul dan bersekutu dengan sesama anggota gereja. Mempertahankan satu sama lain dalam iman, memperkuat yang lemah, menghibur yang sedih, membantu kekurangan, dll. Melakukan Perjamuan Suci supaya Jemaat jemaat selalu diingatkan akan penderitaan dan penebusan Yesus Kristus, dan janji Tuhan Yesus kepada orang percaya. Persekutuan dalam doa. Jadi beberapa kehidupan dalam bentuk gereja modern yang dapat Anda ketahui, sehingga dapat menjadi contoh dalam peribadatan Anda.
Kesulitan Gereja pada Masa Sekarang Daftar Tantangan Gereja pada Masa Kini i. Tantangan Eksternal 2. Tantangan Internal three. Tantangan Individualisme Cara Melakukan Transformasi Hati Kesulitan Gereja pada Masa Sekarang – Tantangan gereja masa kini. Saat ini kita telah hidup di zaman yang jauh berbeda dengan zaman ketika Alkitab diturunkan. Pertanyaan yang kerap muncul adalah apakan Alkitab tetap relavan? Jawabannya sudah pasti ya, sebab Alkitab memang ditulis agar bisa digunakan oleh umat manusia sebagai petunjuk hidup yang kekal dan abadi. Pastinya, apa yang ditulis di Alkitab relevan hingga masa kini. Namun mungkin kesulitannya adalah ada beberapa tantangan gereja yang kerap terjadi sehingga keyakinan-keyakinan dan nilai mereka dalam menjawab tantangan logis masa kini kerap tidak maksimal. Secara garis besar ada berbagai jenis tantangan dalam gereja di masa kini, mulai dari tantangan eksternal, internal, dan individualisme. Tapi mungkin tak banyak yang menyadarinya sehingga tidak tahu. Maka dari itu pada kesempatan ini kami ingin menjelaskan dan membagikan kumpulan daftar hal-hal yang menjadi tantangan gereja di masa sekarang. Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya di bawah ini. Daftar Tantangan Gereja pada Masa Kini Berikut di bawah ini adalah sejumlah tantangan dalam gereja yang mungkin tidak kita sadari lengkap dengan cara mengatasinya. Simak ulasannya pada pembahasan di bawah. i. Tantangan Eksternal Zaman postmodern pada masa sekarang telah berperan banyak untuk menghidupkan moralitas baru dengan standar pribadi, seperti jalinan sesama dan poligami. Standar tersebut bahkan tampak menjadi agama baru menggantikan kekristenan. Hal ini bertentangan bersama rencana Tuhan di dalam penciptaan Manusia Kejadian two18. Banyak pula propaganda, isu radikalisme agama, seperti propaganda, maupun beragam gerakan yang dijalankan oleh sekelompok orang yang tega melakukan tindakan ekstrim. Hal ini seolah-olah menyudutkan tiap-tiap gereja. Ini juga menghidupkan tanda-tanda intoleransi dan fanatisme agama serta ekslusivisme yang terlalu berlebih di dalam jalinan sosial keagamaan di masyarakat. Saat ini, banyak pemuda–pemudi Kristen mudah terjerat pada kesesatan informasi, provokasi, dan berita palsu yang menjadi viral di sarana sosial. Sehingga mereka sanggup menjadi sasaran utama rekrutmen grup radikal yang mengembangkan jaringan, sebagai berikut Maraknya beragam ajaran sesat dan bidat yang memiliki aliran-aliran sesat, seperti Gnostik, Mormonisme, Christian Science, Saksi Yehova dan sebagainya. Hal ini bertentangan bersama peringatan Yesus pada murid-muridNya Matius 243-14; 1 Timotius oneiii; Roma 1617 Penganiayaan pada orang-orang Kristen dianggap sebagai antisosial dan penyebab kerusuhan. Seperti yang dikisahkan berkenaan penganaiyaan pada Stefanus martir Kristen dan sejumlah jemaat Yerusalem Kisah Para Rasul 754-83. Manusia yang tambah pintar dan hidup jadi seakan-akan tidak ulang perlu Tuhan. Hal ini bertentangan bersama tekad Allah Roma 1216 “tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!”. Kehampaan hidup seringkali terjadi, meski diisi bersama beragam kecanggihan peradaban dunia. Contohnya adalah banyak gereja mencerminkan dunia bersama secara pragmatis menghalalkan segala cara. Hal berikut bertentangan bersama jemaat di Sardis udah menjaga reputasi mereka bersama langkah kompromi Wahyu threefour-half dozen. 2. Tantangan Internal Perpecahan gereja karena persoalan uang, beda penafsiran, perbedaan keperluan grup dan sebagainya 1 Korintus three 3. Perpecahan harus berjalan untuk menyaksikan siapakah yang tahan uji. Tetapi, jangan hingga kitalah yang menjadi sumber perpecahan itu. Kita harus ingat memang Yesus tidak berharap perpecahan Matius 1225. iii. Tantangan Individualisme Kadang manusia sangat sibuk dengan dunianya, contohnya adalah generasi milenial sering tergantung pada dunia maya. Sehingga gadget sudah menjadi berhala’ jenis baru. Terlihat berasal dari tiap-tiap jemaat jarang mempunyai printed bible karena Alkitabnya udah menjadi digital bible di HP atau Ipad. Bahkan lebih menyedihkan selama kebaktian berlangsung, mereka selamanya bermain sarana sosial, seperti Facebook, Instagram, dan sebagainya. Inilah permulaan hedonisme dan materialisme yang sering dijalankan oleh orang Kristen Yakobus 41-56; 1 Yohanes 2 15-17. Tidak tersedia kasih persaudaraan yang pengaruhi kompetisi individu apalagi antar bangsa. Contohnya adalah perzinahan dan perceraian. Banyak yang tidak pikirkan pada sesama dan tidak berkomitmen untuk memprioritaskan Alkitab sebagai pedoman utama di dalam hidup mereka. Cara Melakukan Transformasi Hati Kita sebagai anak Tuhan harus jalankan transformasi hati yang cocok bersama pandangan John Stott yang berisi “The heart of man gangguan is the gangguan of the homo eye”. Caranya untuk jalankan transformasi hati, diantaranya Perlu kerelaan hati untuk ulang dibentuk oleh Tuhan walau prosesnya tidak mudah. Kita harus berdiam diri di hadapan Tuhan untuk berharap Tuhan mengubah hati kita. Meskipun kita sebagai gereja memiliki cacatnya, tetapi kita akan dibentuk ulang oleh Roh Kudus pada selagi kita berkunjung kepada Tuhan. Harus mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun Roma 1419. Memberitakan Injil kepada siapa saja yang belum percaya. Memberitakan Injl adalah sebuah keharusan dan kewajiban bagi orang percaya untuk kemuliaan Tuhan bukan untuk kemegahan diri 1 Korintus 916 supaya kita sanggup tahu maksud dan rencana Tuhan Matius 28 19. Harus bersatu dan sehati sepikir bersama pelayan – pelayan yang lain one Korintus 1ten-17; i Korintus 3nine. Tetapi pergunakanlah karunia yang tersedia pada kita untuk membangun tubuh kristus. Untuk membangun jemaat, kita adalah tubuh Kristus dan Kristus adalah kepalanya 1 Korintus 1227; Efesus 530; 2 Timotius 224. Gereja harus tidak dulu jenuh untuk konsisten mengingatkan jemaatnya di mana tiap-tiap manuasi harus berperilaku yang benar atas gadget, yaitu secara regular dan indah jikalau kita menghalau gadget dan berkomunikasi verbal bersama keluarga kita di rumah atau bersama sesama di area lain. Walaupun susah dan tantangan yang sering dihadapi, kita harus selamanya setia mobilisasi perintah-Nya bersama memiliki hati yang peka pada sesama dan memiliki jiwa yang tulus supaya siapa saja ingin bertobat dan diselamatkan lantas meraih keselamatan, yang merupakan anugerah Tuhan Yohanes iii16; 1 Timotius iiiv; 2 Petrus 3nine. Akhir Kata Demikian ulasan pembahasan tentang tantangan gereja pada masa kini. Mudah-mudahan kita bisa memahaminya sekaligus mengantisipasinya dalam kehidupan bergereja sehari-hari. Baca Pengertian Ajaran Kristen Appearance Sejarah Gereja Appearance Masuk Republic of indonesia Tanggung Jawab Suami ke Istri dalam Kristen
Semenjak zaman rasul-rasul dan jemaat mula-mula, Gereja mengalami perubahan dan saat memasuki zaman Reformasi spirit gereja terus dipertahankan dan mengalami banyak tekanan dan pengaruh, setelah era reformasi gereja memasuki tantangan baru dan gereja harus berjuang mempertahankan nilai-nilai kebenaran di era modern. Beberapa perbedaan gereja mula-mula dan gereja modern, memberi gambaran kepada kita bahwa gereja sedang mengalami pergeseran nilai-nilai yang murni yang diwariskan oleh Para Rasul sesuai pesan Sang Kepala Gereja Yesus Kristus. Beberapa perbedaan dapat dirangkum sebagai berikutLokasi Gedung IbadahUkuran Besar, hubungan renggangHubungan Jauh, cenderung tidak saling kenal dan acuhAda Masalah Cari pendeta/Gembala SidangCara Hidup Individu, perseoranganPusat Kebaktian atau ibadah di gedung ibadah, dan aktif mengikuti program yang adaKehidupan Doa Pilihan pribadi, terbatasPenginjilan Penjangkauan keluar oleh orang-orang khusus, melalui program-program khususPemuridan Kelas, buku bacaan & catatan, sedikit teladan, transfer pengetahuanKepemimpinan Gembala Sidang, kepemimpinan tunggalTugas Pemimpin Memimpin program kerja, menyampaikan khotbah dengan baik, mendoakan jemaat, visitasi dllKeuangan Persembahan & Perpuluhan dari anggotaPengajaran Menekankan pengajaran atau kepercayaan khusus dari denominasi tersebut. Disampaikan oleh “orang tertentu”Gaya Pengajaran Statis, berpusat pada khotbah atau pengajaran satu arahKarunia Rohani Kurang berperan. Hanya dilakukan oleh orang tertentuHarapan Pada Anggota Setia hadir pada tiap program, memberi perpuluhan, masuk kelas pemuridan, aktif membantu “pelayanan”, membawa banyak orang ke “gereja”Perspektif Ibadah raya sebagai titik fokusKata Kunci Jadilah anggota “gereja”, datang bertumbuhlah bersama kamiMisi Mengutus utusan Injil, profesional dan sudah terlatih. Komitmen Memperluas institusi atau denominasi, keseragamanSpiritualitas Kristen cek-list, ketaatan pada agama/hukum, pemisahan antara kehidupan rohani dan sekulerGereja Mula-MulaLokasi Di rumah-rumahUkuran Kecil, hubungan akrabHubungan Dekat, transparan, saling peduliAda Masalah Saling menasehati dan membangun satu dengan yang lainCara Hidup Komunitas, kebersamaanPusat Ketaatan sebagai pelaku Firman Tuhan setiap waktu yang dimulai di rumah atau keluargaKehidupan Doa Penekanan yang kuatPenginjilan Pergi ke tetangga, saudara, teman dan masyarakat menjadi “kabar baik” dan bermultiplikasi secara alamiPemuridan “Mulut ke telinga”, teladan hidup, transfer pengetahuan dan Kepenatuaan, kepemimpinan jamakTugas Pemimpin Memperlengkapi jemaat untuk melakukan pekerjaan Tuhan bersama-samaKeuangan Membagi apa yang mereka miliki, jemaat mau saling berkorban bila ada sebuah kebutuhanPengajaran Mempelajari & mengaplikasikan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Setiap jemaat dapat saling belajar dan Pengajaran Kinetis, ada dialog dan tanya-jawabKarunia Rohani Dipraktekkan secara teratur oleh semua orang percaya untuk saling membangunHarapan Pada Anggota Menjadi “gereja” dimana saja, membawa “gereja” dalam masyarakat, melayani orang lain, menjadi terang dan garam di dunia, menjadi alat transformasi bagi kotanyaPerspektif Jemaat yang bertemu di rumah sebagai titik fokusKata Kunci Jadilah murid Kristus, pergi dan jadikan semua bangsa murid KristusMisi Gereja mengutus dirinya sendiri untuk bermultiplikasi, jemaat menyadari semua terlibat misi dari TuhanKomitmen Memperluas Kerajaan Allah, bergerak bersama tubuh Kristus yang ada tanpa memandang “organisasinya”.Spiritualitas Menjadi “gereja”, taat karena mengasihi Tuhan, kehidupan rohani maupun sekuler manunggal
Kesulitan Gereja pada Masa SekarangDaftar Tantangan Gereja pada Masa Kini1. Tantangan Eksternal2. Tantangan Internal3. Tantangan IndividualismeCara Melakukan Transformasi HatiKesulitan Gereja pada Masa – Tantangan gereja masa kini. Saat ini kita telah hidup di zaman yang jauh berbeda dengan zaman ketika Alkitab diturunkan. Pertanyaan yang kerap muncul adalah apakan Alkitab tetap relavan?Jawabannya sudah pasti ya, sebab Alkitab memang ditulis agar bisa digunakan oleh umat manusia sebagai petunjuk hidup yang kekal dan abadi. Pastinya, apa yang ditulis di Alkitab relevan hingga masa mungkin kesulitannya adalah ada beberapa tantangan gereja yang kerap terjadi sehingga keyakinan-keyakinan dan nilai mereka dalam menjawab tantangan logis masa kini kerap tidak garis besar ada berbagai jenis tantangan dalam gereja di masa kini, mulai dari tantangan eksternal, internal, dan individualisme. Tapi mungkin tak banyak yang menyadarinya sehingga tidak dari itu pada kesempatan ini kami ingin menjelaskan dan membagikan kumpulan daftar hal-hal yang menjadi tantangan gereja di masa sekarang. Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya di bawah Tantangan Gereja pada Masa KiniBerikut di bawah ini adalah sejumlah tantangan dalam gereja yang mungkin tidak kita sadari lengkap dengan cara mengatasinya. Simak ulasannya pada pembahasan di Tantangan EksternalZaman postmodern pada masa sekarang telah berperan banyak untuk menghidupkan moralitas baru dengan standar pribadi, seperti jalinan sesama dan poligami. Standar tersebut bahkan tampak menjadi agama baru menggantikan kekristenan. Hal ini bertentangan bersama rencana Tuhan di dalam penciptaan Manusia Kejadian 218.Banyak pula propaganda, isu radikalisme agama, seperti propaganda, maupun beragam gerakan yang dijalankan oleh sekelompok orang yang tega melakukan tindakan ekstrim. Hal ini seolah-olah menyudutkan tiap-tiap gereja. Ini juga menghidupkan tanda-tanda intoleransi dan fanatisme agama serta ekslusivisme yang terlalu berlebih di dalam jalinan sosial keagamaan di ini, banyak pemuda–pemudi Kristen mudah terjerat pada kesesatan informasi, provokasi, dan berita palsu yang menjadi viral di sarana sosial. Sehingga mereka sanggup menjadi sasaran utama rekrutmen grup radikal yang mengembangkan jaringan, sebagai berikutMaraknya beragam ajaran sesat dan bidat yang memiliki aliran-aliran sesat, seperti Gnostik, Mormonisme, Christian Science, Saksi Yehova dan sebagainya. Hal ini bertentangan bersama peringatan Yesus pada murid-muridNya Matius 243-14; 1 Timotius 13; Roma 1617Penganiayaan pada orang-orang Kristen dianggap sebagai antisosial dan penyebab kerusuhan. Seperti yang dikisahkan berkenaan penganaiyaan pada Stefanus martir Kristen dan sejumlah jemaat Yerusalem Kisah Para Rasul 754-83.Manusia yang tambah pintar dan hidup jadi seakan-akan tidak ulang perlu Tuhan. Hal ini bertentangan bersama tekad Allah Roma 1216 “tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!”.Kehampaan hidup seringkali terjadi, meski diisi bersama beragam kecanggihan peradaban dunia. Contohnya adalah banyak gereja mencerminkan dunia bersama secara pragmatis menghalalkan segala cara. Hal berikut bertentangan bersama jemaat di Sardis udah menjaga reputasi mereka bersama langkah kompromi Wahyu 34-6.2. Tantangan InternalPerpecahan gereja karena persoalan uang, beda penafsiran, perbedaan keperluan grup dan sebagainya 1 Korintus 3 3. Perpecahan harus berjalan untuk menyaksikan siapakah yang tahan uji. Tetapi, jangan hingga kitalah yang menjadi sumber perpecahan itu. Kita harus ingat memang Yesus tidak berharap perpecahan Matius 1225.3. Tantangan IndividualismeKadang manusia sangat sibuk dengan dunianya, contohnya adalah generasi milenial sering tergantung pada dunia maya. Sehingga gadget sudah menjadi berhala’ jenis baru. Terlihat berasal dari tiap-tiap jemaat jarang mempunyai printed bible karena Alkitabnya udah menjadi digital bible di HP atau lebih menyedihkan selama kebaktian berlangsung, mereka selamanya bermain sarana sosial, seperti Facebook, Instagram, dan sebagainya. Inilah permulaan hedonisme dan materialisme yang sering dijalankan oleh orang Kristen Yakobus 41-56; 1 Yohanes 2 15-17.Tidak tersedia kasih persaudaraan yang pengaruhi kompetisi individu apalagi antar bangsa. Contohnya adalah perzinahan dan perceraian. Banyak yang tidak pikirkan pada sesama dan tidak berkomitmen untuk memprioritaskan Alkitab sebagai pedoman utama di dalam hidup Melakukan Transformasi HatiKita sebagai anak Tuhan harus jalankan transformasi hati yang cocok bersama pandangan John Stott yang berisi “The heart of human gangguan is the gangguan of the human heart”. Caranya untuk jalankan transformasi hati, diantaranyaPerlu kerelaan hati untuk ulang dibentuk oleh Tuhan walau prosesnya tidak mudah. Kita harus berdiam diri di hadapan Tuhan untuk berharap Tuhan mengubah hati kita. Meskipun kita sebagai gereja memiliki cacatnya, tetapi kita akan dibentuk ulang oleh Roh Kudus pada selagi kita berkunjung kepada Tuhan. Harus mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun Roma 1419.Memberitakan Injil kepada siapa saja yang belum percaya. Memberitakan Injl adalah sebuah keharusan dan kewajiban bagi orang percaya untuk kemuliaan Tuhan bukan untuk kemegahan diri 1 Korintus 916 supaya kita sanggup tahu maksud dan rencana Tuhan Matius 28 19.Harus bersatu dan sehati sepikir bersama pelayan – pelayan yang lain 1 Korintus 110-17; 1 Korintus 39. Tetapi pergunakanlah karunia yang tersedia pada kita untuk membangun tubuh kristus. Untuk membangun jemaat, kita adalah tubuh Kristus dan Kristus adalah kepalanya 1 Korintus 1227; Efesus 530; 2 Timotius 224.Gereja harus tidak dulu jenuh untuk konsisten mengingatkan jemaatnya di mana tiap-tiap manuasi harus berperilaku yang benar atas gadget, yaitu secara regular dan indah jikalau kita menghalau gadget dan berkomunikasi verbal bersama keluarga kita di rumah atau bersama sesama di area susah dan tantangan yang sering dihadapi, kita harus selamanya setia mobilisasi perintah-Nya bersama memiliki hati yang peka pada sesama dan memiliki jiwa yang tulus supaya siapa saja ingin bertobat dan diselamatkan lantas meraih keselamatan, yang merupakan anugerah Tuhan Yohanes 316; 1 Timotius 24; 2 Petrus 39.Akhir KataDemikian ulasan pembahasan tentang tantangan gereja pada masa kini. Mudah-mudahan kita bisa memahaminya sekaligus mengantisipasinya dalam kehidupan bergereja Ajaran Kristen AdventSejarah Gereja Advent Masuk IndonesiaTanggung Jawab Suami ke Istri dalam Kristen
perbedaan gereja perdana dan gereja masa kini